Sunday 24 April 2016

Tetap Dirimu – Selasa Band




Disaat malam mulai turun
Perlahan lahan gelap
Menyelimuti bumi
Menyelubungi dunia
Meruntuhi angkasa

Terlihat dari kejauhan
Titik putih dilangit
Berkilauan cahaya
Bertebaran disana
Menghiasi angkasa

Diantara berjuta juta bintang
Hanya satu bintang yang paling terang
Diantara berjuta juta orang
Hanya kamu yang paling aku sayang

Diantara berjuta juta bintang
Hanya satu bintang yang paling terang
Diantara berjuta juta orang
Dihati ku tetap diri mu sayang

Terlihat dari kejauhan
Titik putih dilangit
Berkilauan cahaya
Bertebaran disana
Menghiasi angkasa

Diantara berjuta juta bintang
Hanya satu bintang yang paling terang
Diantara berjuta juta orang
Hanya kamu yang paling aku sayang

Diantara berjuta juta bintang
Hanya satu bintang yang paling terang
Diantara berjuta juta orang
Dihati ku tetap diri mu sayang

Tunggu ku terbang bersama angin
Masuki mimpi dalam tidur lelap ku
Aku tenggelam sulit terpejam
Membayangkan wajah mu

Diantara berjuta juta bintang
Hanya satu bintang yang paling terang
Diantara berjuta juta orang
Hanya kamu
hanya kamu
hanya kamu

Bintang bintang bawa kami bersama
Restuilah cinta kami berdua
Hingga sampai mati yang memisahkan raga
Bukan memisahkan cinta kita




*sayang...i always said that i love you till Jannah...semoga kita kuat menempuh alam rumahtangga

Friday 22 April 2016

Doaku untukmu sayang - Wali Band


Kau mau apa, pasti kan ku beri
Kau minta apa, akan aku turuti
Walau harus aku terlelah dan letih
Ini demi kamu sayang

Aku tak akan berhenti
Menemani dan menyayangimu
Hingga matahari tak terbit lagi
Bahkan bila aku mati

Ku kan berdoa pada ilahi
Tuk satukan kami disurga nanti
Taukah kamu apa yang ku pinta
Di setiap doa sepanjang hariku

Tuhan tolong aku tolong jaga dia
Tuhan aku sayang dia
Aku tak akan berhenti
Menemani dan menyayangimu

Hingga matahari tak terbit lagi
Bahkan bila aku mati
Ku kan berdoa pada ilahi
Tuk satukan kami disurga nanti

(Tuhan tolong aku juga jaga dia, 
Tuhan akupun sayang dia)
Aku tak akan berhenti
Menemani dan menyayangimu
Hingga matahari tak terbit lagi
Bahkan bila aku mati
Ku kan berdoa pada ilahi
Tuk satukan kami disurga nanti


*lagu nie khas daripada suamiku sebelum kami berkahwin... #ilovemyhusband.... terima kasih kanda jaga dinda

Wednesday 20 April 2016

Aku perlu kuat demi dia

Semoga hari2 aku lalui ini menjadikan aku semakin kuat menempoh segala dugaan Allah

Wednesday 6 April 2016

Antara keluarga dan kawan2

Suatu hari saya terlanggar dengan seseorang yang tidak saya kenal. “Oh, maafkan saya,” reaksi spontan saya. Dia juga berkata, “maafkan saya juga.” Orang itu dan saya bertegur sangat sopan. Kami pun berpisah dan mengucapkan salam.

Namun cerita jadi lain apabila sampai di rumah. Pada hari itu juga, ketika saya sedang menelefon salah satu rakan sekerja terbaik saya, dengan bahasa sangat lembut dan santun untuk meraih/melobi simpati rakan saya itu, tiba2 anak lelaki saya berdiri diam2 di belakang saya. Ketika saya hendak berpusing, hampir saja membuatnya jatuh. "Pergi!!! Main sana, ganggu saja!!!" teriak saya dengan marah. Ia pun pergi dengan hati hancur dan merajuk.

Ketika saya berbaring di tempat tidur malam itu, dengan halus Malaikat berbisik. "Allah telah mengutuskan aku untuk mencabut nyawamu dan mengambil hidupmu sekarang. Namun sebelumnya, Allah telah mengizinkan kau untuk melihat lorong waktu sesudah kematianmu. Sewaktu kamu berurusan dengan orang yang tidak kau kenal, etika kesopanan kamu gunakan. Akan tetapi dengan anak sendiri, engkau perlakukan kasar, akan ku perlihatkan engkau setelah kematianmu hari ini, bagaimana keadaan majikanmu, kawan rapatmu, sahabat dunia mayamu serta keadaan keluargamu".

Lalu aku pun melihat, hari itu saat jenazahku masih diletakkan di ruang keluarga, hanya satu orang sahabat dunia mayaku yg datang, selebihnya hanya mendoakan di dalam group, bahkan ada juga  yang tdk memberi komen apa apa pun atas kepergianku dan ada juga yang hanya menulis, 'Al-Fatihah' ada yg 'RIP'.

Kawan sekerja ku dtg, Sekejap melihat jenazahku, lalu mereka asyik mengambil gambar dan bercerita. Bahkan ada yg asyik membicarakan aibku sambil tersenyum2. Bos yg aku hormati, hanya datang sebentar melihat jenazahku dalam beberapa minit lalu pulang dan kawan2 rapatku, tidak ada satupun dari mereka yang aku lihat.

Lalu ku lihat anak-anakku menangis di pangkuan isteriku, yang kecil berusaha menggapai jenazahku meminta aku bangun, namun isteriku menghalangnya. Isteriku pengsan berkali-kali, aku tidak pernah melihat dia sebingung demikian. Lalu aku teringat betapa sering aku acuh tak acuh dengan panggilannya yg mengajakku berbual, aku selalu sibuk dengan hp ku, dengan kawan2 dan teman2 dunia mayaku. Lalu aku lihat anak2ku sering ku herdik &  ku bentak mereka saat aku sedang asyik dengan hpku, di saat mereka minta perhatian dariku.  Ya Allahu Rabbi.... Ampunilah daku.

Lalu aku melihat 7 hari selepas kematianku. Teman2 sudah melupakanku, sampai detik ini aku tidak lagi mendengar doa mereka untukku. Pihak office menggantiku dgn staf lain, teman2 dunia mayaku masih sibuk dengan perbualan di group, tanpa ada yang berbicara tentangku ataupun bersedih terhadap ketiadaanku di group mereka.

Namun, aku melihat isteriku masih pucat dan menangis, air matanya selalu menitis saat anak2ku bertanya di mana ayah mereka? Aku melihat dia begitu longlai dan pucat, ke mana semangatmu isteriku? Oh Tuhan maafkan aku....

Hari ke 40 sejak aku tiada, teman2 FB ku lenyap secara drastik, semua sudah memutuskan hubungan denganku, seolah tidak ingin lagi melihat kenanganku semasa hidup. Bossku dan teman2 sekerja, tdk ada satu pun yang mengunjungi kuburku atau pun sekadar mengirimkan doa. Lalu kulihat keluargaku, isteriku sudah boleh tersenyum, tapi tatapannya masih kosong, anak2 kecilku masih asyik bertanya bila ayah nak pulang? Anakku yang paling kecil adalah yang paling kusayang, masih selalu menungguku dijendela, menantikan kepulanganku..

Lalu 15 tahun berlalu, kulihat isteriku menyiapkan makanan untuk anak2ku, sudah mulai kelihatan kedutan tua dan lelah di wajahnya. Dia tidak pernah lupa mengingatkan anak2 bahawa hari ini hari Jumaat, jangan lupa solat...

Lalu aku membaca tulisan di atas secebis kertas milik anak perempuanku malam semlm, dia menulis.... "Seandainya aku masih punyai ayah, pasti tidak akan ada laki2 yang berani tidak sopan denganku.. dan aku mungkin tidak akan melihat mama sering sakit mencari nafkah seorang diri buat kami. Ya Allah.... Kenapa Engkau menjemput ayahku disaat aku masih memerlukan belaian kasih sayang darinya.. Ya Allah.." kertas itu basah kerana titisan airmatanya..Ya Allah maafkanlah aku.... Ampunilah daku... di atas segala dosa-dosaku semasa hayatku....

Sampai bertahun2, anak2 dan isteriku pun masih terus mendoakanku agar aku sentiasa berbahagia di alam barzakhku...

Kemudian, tiba-tiba aku terbangun..... Ya Allah,. Ya Rabbi.. Syukur... Ternyata aku cuma bermimpi....

Perlahan lahan aku pergi ke kamar anakku dan berlutut dekat dengan tempat tidurnya. Aku masih lihat airmata di sudut matanya,.. Kasihan,.. terlalu keras aku mengherdiknya tadi..

"Anakku,.. ayah tersangat kesal kerana telah berlaku kasar padamu. “Anakku, aku mencintaimu... aku benar-benar mencintaimu, maafkan aku anakku”. Ku peluk anakku, ku cium pipi dan keningnya.

Lalu kulihat isteriku yang sedang tertidur, isteriku yang sapaannya sering ku tak hirau ajakannya untuk  berbicara. Sering kali aku sengaja berpura2 tidak mendengarnya, bahkan pesan2 darinya sering aku anggap tak bermakna, maafkan aku isteriku, maafkan aku...

Air mataku tak dapat ku bendung lagi. Apakah kita menyedari bahwa jika kita meninggal dunia sebentar lagi, maka tempat di mana kita bekerja akan mudah mencari pengganti kita.. Teman2 akan melupakan kita sebagaimana cerita yang sudah berakhir,.. malah ada rakan2 kita yg masih menceritakan kelemahan yang tidak sengaja kita lakukan... Teman2 dunia maya pun tak pernah membicara  lagi, seolah2 aku tidak pernah wujud dalam group mereka...

Lalu aku rebahkan diri di samping isteriku, hpku masih terus bergetar, berpuluh2 notifikasi masuk menyapaku, menggelitik untuk aku buka, tapi tidak.. tidak.. Aku matikan hpku dan aku pejamkan mata. Maaf....Bukan kalian yang akan membawaku ke syurga, bukan kalian yang akan menolongku dari api neraka, tapi keluargaku....Keluarga yang jika kita tinggalkan akan merasakan kehilangan selama sisa hidup mereka...

Suamiku dunia akhirat...inn shaa Allah